Ada orang kata, kita berpuasa sebagai satu hikmah, untuk mendalami rasa susah sebagaimana orang-orang miskin tak berharta rasa.
Tapi aku geleng kepala.
Sebab kalau engkau berbuka puasa dengan makan yang mewah-mewah, yang kemudiannya terpaksa dicampak dibuang jadi sisa atau diberi makan kucing. Maka pernyataan di atas itu adalah benda yang retorik.
--------------------
Zakat yang kita keluarkan adalah sebagai satu cara untuk mengurangkan rasa susah di bahu saudara-saudara seagama kita. Agar mereka dapat merasa menjadi senang. Atau sekurang-kurangnya, tidak merasa susah.
Tapi aku pelik. Sebab zakat yang dikutip, hasilnya yang diumum setiap tahun sampai juta-juta nilainya. Tapi di negara aku masih ada orang miskin telanjang dan merempat di jalanan.
Dan aku rasa pelik juga sebab nasib mereka lebih terbela kalau mengadu kepada rancangan-rancangan TV macam Bersamamu. Dan aku lebih rasa pelik sebab pusat zakat di negara aku ini tidak begitu proaktif dalam membela masyarakat miskin.
Sebab itu aku tidak hairan kalau di kampung, atau kawasan perumahan para pegawai zakat, masih ada orang miskin merempat.
Akhirnya duit juta-juta itu sekadar jadi labu peram. Yang kaya akan terusan kaya dan boleh makan ayam golek bakar. Yang miskin akan terus kekal sesak dan esok lusa, dia, mereka, dan keturunan mereka mungkin saja telanjang macam zaman-zaman primitif.
--------------------
Puasa bermula sabtu. Maka kita berusaha untuk memantapkan keimanan kita kepada Allah Azza wa Jalla agar mampu menempatkan diri kita ke tempat asal nenek moyang kita, iaitu syurga.
Kita ini umpama orang merantau. Dunia ini sekadar persinggahan. Esok lusa kita akan kembali ke tempat asal juga. Melainkan kita ingin melencong, sampai jatuh ke jurang paling dalam dan gelap.
--------------------
Apa hukum berpakaian seksi ketat gelemat di Tanah Haram?
Thursday, August 20, 2009
Posted by Posted by
Ariff Arifin
at
8:11 AM
Categories:
Labels:
cuma kata-kata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment